aspwebnews.com., SINTANG – Mengahadapi musim kemarau yang terjadi di kabupaten Sintang diawal tahun 2023 ini masyarakat diimbau untuk tidak membakar lahan saat berladang, hal tersebut ditegaskan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang Bernhad Saragih. Pada sejumlah awak media Rabu, (11/1/2023) di Sintang.
Dia mengatakan bahwa khusus di kabupaten Sintang sesuai dengan kondisi wilayah terkait dengan rilis BMKG Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang lebih dominan menghadapi cuaca kemarau pihaknya sudah mengantisipasinya dengan mengedukasi masyarakat tentang bagaimana mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla).
“Dalam menghadapi kemarau di kabupaten Sintang, kami mengatasinya dengan mengedukasi masyarakat agar tidak membakar lahan jika berladang, apalagi kita didukung oleh peraturan bupati Sintang nomor 14 tentang tatacara pembukaan lahan yang telah diatur, sebenarnya tahun sebelumnya banyak edukasi kepada masyarat meskipun kondisi banjir, tahun ini kita masyarakat kabupaten Sintang sudah mulai paham bagaimana tata cara membuka lahan khususnya lahan pertanian yang akan berladang, kita tidak terlalu khawatir terhadap masyarakat Sintang ,” Ujarnya.
Disebutkannya meskipun tiga tahun lalu kondisinya covid-19 tapi pihak BPBD terus melakukan edukasi terhadap masyarakat peladang baik di tingkat Kecamatan maupun tingkat desa sambil membentuk relawan masyarakat peduli api.
“Relawan masyarakat peduli api ini kerjasama dengan Manggala Agni, KPH kawasan hutan sehingga tahun ini di sosialisasi edukasi bagaimana masyarakat kita mengurangi berladang dengan membakar lahan hal ini untuk dominan menghadapi karhutla tetapi dengan kita lakukan edukasi, masyarakat akan paham, “katanya.
Dan untuk awal tahun ini meskipun kondisinya tidak banjir, tetapi masyarakat diminta untuk waspada, terlebih bagi masyarakat yang bermukim di bantaran sungai baik Melawi ataupun Sungai Kapuas, karena cuaca tidak menentu.
“Kita saat ini meskipun tidak banjir tetapi kita juga harus waspada untuk melakukan edukasi untuk warga yang terdampak banjir di bantaran sungai resiko meluapnya air, karena cuaca tidak menentu terkadang panas terkadang hujan, ” Ucapnya.
Mulai Februari ini pihaknya akan turun ke lapangan ke kecamatan dan desa untuk edukasi dan rekrutmen masyarakat peduli api.
“Kami mulai Bulan Februari akan turun di setiap kecamatan- kecamatan, dan saat ini sudah mulai turun ke desa-desa untuk rekrutmen masyarakat peduli api.” Ujarnya.
Terkait masyarakat peduli api ini terbentuk bukan hanya BPBD saja tetapi manggala agni juga membentuk, KPH juga membentuk jadi gabungan.
“Untuk masyarakat peduli api yang hasil rekrutmen dari BPBD, Manggala Agni dan Kesatuan Pengelolaan Kawasan Hutan ini kita gabungkan satu tempat dan mereka juga selain menjaga kawasan hutan juga sosialisasikan Perbup Sintang tentang tatacara membakar lahan, mereka juga kita edukasi meskipun mereka instansi pusat.”ucap Saragih.
“KPH dan Manggala Agni itu instansi pusat tetapi tetap kita edukasi gotong royong demi keamanan kita bersama saya rasa ini penting sport kita ucapkan Terima kasih kepada mereka,” Pungkasnya.