aspwebnews.com., SINTANG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Sintang Lindra Azmar mengatakan terkait kurikulum merdeka di kabupaten Sintang ini memberi kesempatan kepada guru, kepada siswa untuk penguatan pendidikan karakter dengan memenuhi kebutuhan siswa. Rabu, (11/1/2023)
Disebutkan Lindra sebenarnya tidak ada kendala dalam pengetrerapan kurikulum merdeka ini, hanya saja dikatakan Lindra Kabupaten Sintang masih kekurangan guru dan sarana prasana pendukung lainya.
“Guru durasi waktu perbulan dan pertahun juga banyak yang pensiun , sementara penerimaan guru tidak perbulan dan tidak juga pertahun termasuk guru CPNS, ada penerimaan P3K sekaligus mengangkat guru-guru yang tidak bisa ikut CPNS, guru-guru honor yang lebih dari 35 tahun sementara Kita masih banyak kekurangan guru sekitar 1000 guru itu rata termasuk guru SD dan SMP,” Pungkasnya.
Terpisah Kepala Sekolah SMKN I Sintang Poeryanto mengatakan bahwa, program SMK PK merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) Kemendikbud pada tahun 2021. Program ini lahir sebagai upaya pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan kinerja. Tentunya, pencapaian tersebut harus diperkuat dengan adanya kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), plus hadirnya pemerintah daerah setempat beserta perguruan tinggi vokasi sebagai pendamping.
Selain itu, melalui program SMK PK ini juga diharapkan dapat menjadi sekolah rujukan dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja sekolah di sekitarnya agar semakin relevan dengan kebutuhan dunia kerja maupun industri.
“SMK PK termasuk dalam salah satu program unggulan. Ini akan menjadi ‘Merdeka Belajar’ yang ke-8. (Kurikulum Merdeka-red) Agar kelak anak-anak yang lulus dapat mengaplikasikan hasil sekolahnya baik yang bekerja, melanjutkan ke perguruan tinggi maupun wirausaha, yang semuanya harus ‘link and match’ dengan dunia usaha dan indutri,”terangnya.
Untuk menerapkan SMK PK ini kata Poer bagi lulusan SMKN I Sintang harus terserap didunia kerja, berwira usaha dan jika mampu bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Kenapa hal tersebut di haruskan karena sudah kerjasama dengan dunia industri mulai dari Praktek Kerja Industri, guru magang, guru tamu dan anak-anak juga sudah PKL selama 6 bulan sehingga harapanya sudah berkompetensi bersertifikasi dari perusahaan ditempat dia PKL sehingga ketika lulus jadi tenaga siap pakai dan siap bekerja, “bebernya.








