Miris Banyak Anak Usia Sekolah Terjaring Razia

0
4

aspwebnews.com, SINTANG, – Tak jarang ditemukan anak dibawah umur bertindak asusila, saat razia dilakukan oleh tim gabungan di Kabupaten Sintang, baik kamar kost, di penginapan, di hotel, di cafe maupun ditempat karaoke hal ini diungkapkan Kasat Pol PP Kabupaten Sintang Siti Musrikah belum lama ini.

Mantan Camat Sintang merasa miris, anak yang rerata masih usia sekolah itu lepas dari pengawasan para orang tua, pasalnya bagi anak-anak yang terjaring ketika diintrogasi mengaku para orang tuanya tinggal di kampung, sementara anaknya sekolah di Sintang Kota.

“Rata-rata anak-anak ini ngekost di Sintang dan orang tuanya tinggal di kampung, saya sebagai perempuan yang juga memiliki anak tentu sangat miris dengan kondisi ini, makanya ketika kita razia dan menemukan anak usia sekolah selalu kita minta identitasnya dan kita panggil orang tuanya atau keluarganya, agar mereka jera, ” Bebernya.

BACA JUGA  Hindari Konflik, Kaban Kesbangpol Sintang Minta Masyarakat Rendah Hati

Dia mengimbau kepada para orang tua yang anaknya Sekolah di ibu kota Sintang ngekost untuk selalu di kontrol agar anaknya terlepas dari pergaulan bebas dan tindak asusila.

“Para orang tua apabila ada anaknya yang menempuh pendidikan dipusat kota kecamatan Sintang tolong sekali-kali di lihat selain sekolah apa sih yang dikerjakan, apakah ada kegiatan diluar sekolah, karena kami miris selain sekolah  anak-anak sudah mulai terkontaminasi dengan pergaulan bebas yang akhirnya menyimpang dari ajaran agama, ajaran etika yang baik dan lain-lain yang pastinya semua orang tuanya tidak tahu, “ungkapnya.

Lanjut Siti, untuk membentengi anak agar terlepas dari pergaulan bebas, kuncinya pendidikan di keluarga dan agama.

BACA JUGA  BUPATI SINTANG BUKA ACARA EXPOSE PROYEK FIP 1 REDD+

” Saya selalu tekankan agar anak-anak selalu punya prinsip agar tidak mudah terpengaruh dunia luar, mau berbuat apapun meski orang tua tidak tahu tetapi Tuhan tetap tahu apa yang mereka lakukan itu yang selalu saya tekankan seperti itu,” Ucapnya.

Siti mengaku  dirinya sudah mulai menjadi inspektur upacara setiap hari Senin di sekolah, kesempatan itu untuk memberi pemahaman kepada anak-anak agar tidak salah mencari teman.

“Mungkin awalnya tidak ada niat untuk berbuat asusila atau menyimpang tetapi melihat temanya kok dengan mudah mendapat HP baru, pakaian baru, pergaulan sosialita sementara orang tua memberikan biaya sekolah untuk pendidikan, untuk merubah nasib orang tuanya tetapi salah jalan salah mencari teman untuk bergaul, ” Pungkasnya.

BACA JUGA  Humas Polri dan SMSI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Pemilu Damai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here